Kamis, 18 Februari 2016

Anak Pasangan Petani dan ART Ini Lulus Cumlaude

Anak Pasangan Petani dan ART Ini Lulus Cumlaude

Nur Fatimah lulus dengan IPK 3,93. Dia merupakan anak dari pasangan buruh tani dan asisten rumah tangga.
Segurat senyum tampak di wajah Nur Fatimah, 22 tahun. Gadis kelahiran Batang, 11 Juni 1993 itu tengah merayakan momen membahagiakan, lulus dari Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Semarang, Jawa Tengah.
Kebahagiaan mahasiswi Fakultas Dakwah dan Komunikasi ini semakin genap lantaran Fatimah dinobatkan sebagai lulusan terbaik. Dia meraih predikat cumlaude dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,93.
Penobatan pada Kamis, 28 Januari 2016 itu disaksikan langsung oleh sang ayah, Mukhari, 47 tahun, yang merupakan seorang buruh tani dan ibunya, Suwanti, yang berprofesi sebagai Asisten Rumah Tangga (ART).
"Saya tidak menyangka putri kedua saya ini menjadi yang terbaik. Saya menangis dan bangga sekali," ujar Mukhari, dikutip dari laman walisongo.ac.id, Jumat, 29 Januari 2016.
Pasangan Mukhari dan Suwanti merupakan keluarga yang sangat kekurangan. Mungkin banyak yang berpikir penghasilan keduanya tidak akan cukup membiayai kuliah Fatimah.
Sebagai buruh tani, Mukhari hanya berpenghasilan sebesar Rp450.000 per bulan. Sedangkan Suwarti memiliki penghasilan sebesar Rp250.000 per bulan.
Meski begitu, keduanya tidak pernah merasa kecil hati. Mereka begitu ikhlas menjalani kehidupannya dan terus berdoa agar anaknya dapat menempuh pendidikan sampai tingkat setinggi mungkin.
"Jadi, kira-kira saya sehari mendapatkan uang Rp13.500, sebagai buruh tani saya tetap bangga, karena anak saya bisa sekolah sampai ke universitas, bahkan bisa melanjutkan sampai ke jenjang yang lebih tinggi," kata Mukhari.
Atas prestasinya itu, Fatimah diganjar beasiswa untuk melanjutkan ke jenjang Magister oleh Rektor UIN Walisongo. Alhasil, tanpa harus menunggu jeda, Fatimah segera melanjutkan pendidikan.
Fatimah memang tergolong sebagai mahasiswi yang rajin. Dia juga melibatkan diri dalam pelbagai kegiatan kemahasiswaan seperti menjadi anggota Lembaga Pers Mahasiswa MISSI, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Walisongo TV, serta Radio Mitra Berdakwah dan Salawat (MBS) Dakwah.
"Semua itu bisa diraih jika kita pandai manajemen waktu belajar. Saya mengatur jadwal kuliah dan aktivis di buku catatan harian saya. Kalau Subuh belajar untuk mata kuliah yang nanti akan diajarkan, kalau malam buat belajar organisasi seperti menulis," kata Fatimah. (Ism) 

http://www.dream.co.id/your-story/anak-buruh-tani-dan-art-ini-lulus-cumlaude-1601293.html

Wanita Cantik Cenderung Kesurupan Jin?

Wanita Cantik Cenderung Kesurupan Jin?

Menurut imam di Ghana ini meskipun pria bisa disusupi jin, tetapi jin lebih suka menempel di tubuh wanita cantik.
Ternyata jin itu suka menyusup ke dalam tubuh wanita cantik. Itulah yang dikatakan Mallam Luthfi Jamal-Baba, ahli ruqyah dari Ghana, Afrika Barat.
Menurut imam di Ghana ini meskipun pria bisa disusupi jin, tetapi jin lebih suka menempel di tubuh wanita cantik.
"Beberapa jin membandel dan ketika korban kesurupan, mereka menjadi liar dan mencoba untuk menyerang ahli ruqyah selama proses pengusiran jin," kata Jamal-Baba.
"Ketika terjadi seperti itu, korban harus diikat dengan tali dan kadang-kadang dirantai ke kursi agar mereka tenang."
Jamal-Baba mengatakan ia membacakan ayat-ayat suci Alquran untuk mengusir jin yang menguasai tubuh korban. Biasanya dia dibantu asisten yang akan memegangi korban ketika jina melawan selama prosedur ruqyah.
Namun, Mallam Mohammed, ahli ruqyah lainnya, yakin bahwa memukuli korban dengan rotan selama proses ruqyah akan membuat jin cepat keluar.
"Para korban, pada saat itu, tidak merasakan sakit. Jin yang merasuki tubuh korban yang merasakan sakit. Sehingga, bersama-sama dengan pembacaan Alquran, mereka akan melarikan diri," kata Mohammad.
Dia menambahkan bahwa satu-satunya cara untuk mencegah kerasukan jin adalah berdoa, tidak memakai pakaian terbuka dan mandi.
Ahli ruqyah seperti Jamal-Baba dan Mohammad mengatakan perempuan yang kerasukan jin akan berbicara sendiri, menyakiti tubuh mereka sendiri dan bahkan dapat membunuh diri mereka sendiri.
Salah seorang warga bernama Aminu mengatakan adik perempuannya kesurupan dan mulai berbicara sendiri dan mencoba bunuh diri dengan memotong pergelangan tangannya saat dia berusia 20 tahun.
"Dia mengunci diri di kamarnya seharian dan kami mendengar dia berbicara sendiri seolah-olah ada orang lain," kata Aminu. Adik Aminu kemudian diruqyah untuk mengusir jin yang merasuk ke tubuhnya.
Tapi Nuworza Kugbey, seorang psikolog klinis di Pusat Bimbingan dan Konseling di University of Ghana, mengatakan yang dimaksud kesurupan jin mungkin hanya masalah gangguan kejiwaan.
"Itu adalah gangguan yang dapat diobati dengan obat-obatan dan psikoterapi," kata Mr Kugbey.
(Ism, Sumber: mirror.co.uk)

http://www.dream.co.id/fresh/wanita-cantik-cenderung-kesurupan-jin-160218q.html

Rabu, 17 Februari 2016

Bangunan Misterius Ditemukan di Sekeliling Situs Angkor Wat

Bangunan Misterius Ditemukan di Sekeliling Situs Angkor Wat

Bangunan misterius itu tertangkap citra radar para peneliti. Tapi para ilmuwan belum tahu apa fungsi bangunan ini.
Para arkeolog mendapat temuan mengejutkan di situs Angkor Wat, Kamboja. Berdasar temuan itu, para ilmuwan menduga Angkor Wat lebih besar daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Temuan itu didapat setelah para arkeolog yang terlibat dalam The Greater Angkor Wat Project,melakukan pencitraan dengan radar pada bangunan abad ke-12 itu. Dari radar tersebut diketahui adanya “bangunan misterius” yang di sekeliling kuil Angkor Wat.
“Bangunan yang memiliki dimensi 1.500 meter kali 600 meter ini, merupakan penemuan paling mencolok di Angkor Wat sampai saat ini,” kata Profesor Roland Fletcher, pemimpin penelitian ini, sebagaimana dikutip Dream dari Pnompenh Post, Jumat 11 Desember 2015.
Profesor dari Universitas Sydney, Australia, ini mengaku belum mengetahui fungsi dari bangunan yang tergambar dalam citra radar tersebut.
“Fungsinya belum diketahui, bangunan ini tidak dikenal dalam dunia Angkor,” tambah dia.
Temuan ini menguatkan dugaan para peneliti yang berpendapat bahwa Angkor Wat merupakan sebuah kuil utama di dalam permukiman perkotaan dengan 750.000 penduduk.
Kuil ini diduga bukan hanya untuk para elite dan pemuka agama saja, melainkan juga untuk masyarakat umum di zamannya.
“Ini menantang pemahaman tradisional kami tentang hirarki sosial masyarakat Angkor Wat,” jelas Fletcher.
Demikian juga, bahwa Angkor dibangun tanpa benteng pertahanan menimbulkan pertanyaan tentang sejarahnya. “Tak ada catatan sejarah penting yang menunjukkan apa sebenarnya terjadi,” kata dia.
Sementara, Otoritas Apsara yang mengawasi situs Angkor Wat, mengatakan penemuan baru ini merupakan tantangan sekaligus kesempatan.
“Ini sangat mengejutkan dan sangat menarik, tapi langkah pertama akan memverifikasi temuan,” ujar Long Kosal, wakil direktur komunikasi Apsara. (Ism) 

http://www.dream.co.id/jejak/bangunan-misterius-ditemukan-di-sekeliling-situs-angkor-wat-151211l.html

Nusa Lembongan, Sensasi Berbeda Pulau Dewata

Nusa Lembongan, Sensasi Berbeda Pulau Dewata

Bicara tentang Bali biasanya pikiran kita akan langsung tertuju pada Tanah Lot, Kuta, Sanur, Legian atau Jimbaran. Padahal, ternyata Bali masih menawarkan begitu banyak destinasi menarik lainnya yang menanti untuk dikunjungi. Salah satu tempat menarik yang mengundang rasa penasaran saya adalah Nusa Lembongan. Nusa Lembongan adalah salah satu pulau kecil di Bali yang menjanjikan panorama alam dan laut yang indah, kearifan lokal yang masih terjaga, serta menyediakan beragam jenis wisata menarik, seperti snorkelingdiving, hingga mangrove forest tour.

Untuk sampai ke Nusa Lembongan tak sulit namun agak sedikit memakan waktu. Hingga saat ini, perjalanan menuju Nusa Lembongan hanya bisa ditempuh melalui jalur laut menggunakan kapal kayu penduduk atau speed boat. Transportasi yang saya pilih waktu itu adalah speed boat yang berangkat tiap 1 jam dari Dermaga Pantai Matahari Terbit, Sanur menuju Nusa Lembongan. Pembelian tiket speed boat tujuan Nusa Lembongan dapat langsung dibeli di loket yang tersedia di Dermaga Sanur dengan harga tiket sebesar Rp100.000 per orang untuk satu kali perjalanan. Itu artinya, jika teman traveler ingin membeli tiket pulang – pergi sekaligus Anda harus merogoh kocek sebesar Rp200.000 per orang. Perjalanan menggunakan speed boat akan memakan waktu kurang lebih 30 menit, dan speed boat akan berlabuh di Dermaga Jungutbatu, Nusa Lembongan.

Dermaga Sanur

Dermaga Sanur
Begitu sampai di Dermaga Jungutbatu, Anda akan langsung berjumpa dengan banyak penjaja motor sewaan. Jangan heran, sebab motor memang satu-satunya transportasi yang paling pas digunakan untuk mobilisasi di pulau ini. Meskipun begitu, adapula sepeda dan angkutan semacam mini shuttle bus yang umumnya sengaja disediakan oleh para pemilik hotel atau cottage untuk para tamu yang menginap di tempat mereka. Untuk menyewa motor, Anda harus membayar sebesar Rp100.000 per hari. Harga tersebut sebenarnya masih bisa kurang jika Anda mau sedikit bekerja keras untuk menawar hehe...

Berkeliling mengeksplorasi Nusa Lembongan dengan bersepeda motor memberikanchallenge dan keseruan tersendiri. Terlebih, medan yang harus ditempuh tidak terlalu mulus, naik turun berkelok-kelok dikelilingi birunya panorama laut berselingan dengan perbukitan dan hutan-hutan lebat. Sesekali saya berhenti dan turun sejenak dari motor untuk mengabadikan keindahan yang ada di sekitar dalam bidikan kamera.

Selain masalah transportasi, masalah lain yang sering memicu kekhawatiran saat liburan adalah soal hotel atau penginapan. Namun, kekhawatiran tersebut tak berlaku ketika saya berada di Nusa Lembongan. Sebabnya, ada begitu banyak hotel ataupun cottage yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas, tetapi harganya sangat terjangkau. Bisa saya katakan bahwa Nusa Lembongan sangat cocok bagi budget traveler seperti saya karena di sana kita masih bisa menemukan hotel atau cottage dengan harga kamar Rp200.000-an per malam, namun sudah lengkap dengan fasilitas layaknya hotel mahal, seperti swimming pool.     

Tak seperti Legian, Ubud, Jimbaran, atau destinasi wisata lainnya di Bali yang sudah begitu ramai dengan hiruk-pikuk wisatawan hingga 24 jam nonstop, Pulau Nusa Lembongan terbilang masih cukup hening, sangat cocok sebagai tempat relaksasi dari kepenatan. Kalaupun ada, wisatawan yang menyambangi pulau ini belum seramai seperti di tempat-tempat lainnya, dan kebanyakan di antara wisatawan yang berkunjung ke Lembongan justru wisatawan asing, bukan turis lokal.

Penduduk Lembongan pun terbilang tak terlalu padat, dan menariknya, mereka masih sangat mempertahankan keramahan, kesederhanaan, serta kearifan lokal mereka di saat harus berinteraksi dengan para wisatawan yang “bertamu” ke desanya. Siang hari berjalan sunyi di Lembongan, dan saat malam tak ada hingar-bingar musik atau kerlap-kerlip lampunightclub. Pukul 22.00 WITA, kebanyakan masyarakat termasuk para wisatawan yang bermalam di Lembongan sudah tak melakukan aktivitas apapun di luar rumah atau penginapan. Jam 10 malam, Lembongan sudah gelap gulita hehe...

Nusa Lembongan

Dermaga Jungutbatu

Dermaga Jungutbatu
Panorama Point

Ada satu spot yang tidak boleh dilewatkan jika kita berkunjung ke Nusa Lembongan, yaitu Panorama Point. Panorama Point terletak tak jauh dari Dermaga Jungutbatu, hanya berkisar 15 menit menggunakan motor. Panorama Point adalah sebuah spot yang berada di atas perbukitan, di mana dari spot tersebut kita dapat menyaksikan hamparan keindahan panorama Nusa Lembongan dari kejauhan yang tampak seperti lukisan.

Panorama Point

Panorama Point
Mangrove Forest Tour

Mungkin diving atau snorkeling sudah menjadi aktivitas yang biasa saat kita mengunjungi Bali. Jika ingin sesuatu yang berbeda, mangrove forest tour bisa menjadi aktivitas yang menarik untuk dicoba. Inilah salah satu aktivitas yang paling ingin saya lakukan ketika berada di Nusa Lembongan, dan akhirnya kesampaian. Mangrove forest tour menawarkan kegiatan eksplorasi hutan mangrove atau bakau menggunakan perahu kayu. Kita akan dibawa berkeliling hutan mangrove dan menikmati liarnya alam pesisir selama kurang lebih 1 jam. Benar-benar menghadirkan sensasi berbeda.

Untuk mendapatkan itu semua, kita hanya perlu membayar sebesar Rp150.000 yang merupakan ongkos sewa sebuah perahu kayu berkapasitas 2 orang lengkap dengan 1 orang pendayung yang sekaligus akan menjadi guide selama perjalanan. Beruntungnya saya, waktu itu saya bisa mendapatkan harga yang lebih murah, hanya sebesar Rp100.000, setelah berusaha keras menawar harga pada si pemilik perahu hehe...

Mangrove Forest

Mangrove Forest

Mangrove Forest

Mangrove Forest
Sebelum memulai perjalanan menggunakan perahu kayu, kita terlebih dahulu harus berjalan kaki memasuki area hutan bakau dan menyeberangi sebuah jembatan kayu yang kanan kirinya dipenuhi pepohonan bakau. Ada sedikit kengerian saat mulai memasuki area rawa, saya khawatir bagaimana jika tiba-tiba ada buaya atau ular besar muncul di hadapan?! (Mungkin efek terlalu banyak nonton film haha...)

Setelah melewati jembatan kayu, barulah kita sampai pada dermaga kecil tempat berlabuhnya perahu-perahu kayu. Dari sanalah perjalanan mangrove forest tour dimulai. Saya bersama dengan seorang teman menaiki sebuah perahu kayu kecil dengan ditemani pendayung sekaligus guide kami yang bernama Pak Wayan. Perjalanan mengelilingi hutan mangrove kami mulai, satu persatu hal menarik kami temui di tengah perjalanan tak ayal membuat kami berdecak kagum. Mulai dari merasakan suasana hutan dan rawa yang hening diselingi sesekali kicauan burung, dikejutkan oleh Biawak yang tiba-tiba berlarian dari satu batang pohon ke pohon lainnya, hingga indahnya pemandangan laut lepas disaksikan dari tepi hutan bakau. Benar-benar pengalaman yang luar biasa.     

Mangrove Forest Tour

Mangrove Forest

Mangrove Forest

Nusa Lembongan, Pulau Penghasil Rumput Laut

Salah satu pura di Jungutbatu, Nusa Lembongan
Selain panorama point dan hutan mangrove-nya, Nusa Lembongan juga memiliki banyak pura-pura cantik yang sayang jika tidak diabadikan dalam bidikan kamera. Namun, ada satu lagi ciri khas lain dari pulau ini, yakni rumput lautnya. Nusa Lembongan dikenal sebagai penghasil rumput laut. Sebagian besar masyarakatnya yang tinggal tak jauh dari pantai menjadikan budidaya rumput laut sebagai mata pencaharian. Saat berkeliling pulau ini, jangan heran, jika teman traveler akan melihat begitu banyak hamparan rumput laut yang sedang dikeringkan hampir di setiap halaman rumah penduduk. Bahkan karena saking banyaknya, aroma rumput laut yang sangat khas pun akan tercium dari jauh.

Aktivitas masyarakat Lembongan pada siang hari

Masyarakat Lembongan menjadikan budidaya rumput laut sebagai mata pencaharian

Rumput laut yang sedang dikeringkan di halaman rumah penduduk

Rumput laut yang sedang dikeringkan

http://nojourneynolife.blogspot.co.id/2015/01/nusa-lembongan-sensasi-berbeda-pulau.html

Ada yang Menyeramkan di Kamar Hotel Kota Hantu Ini

Ada yang Menyeramkan di Kamar Hotel Kota Hantu Ini

Seorang traveler terkejut saat melihat sesuatu di dinding kamar hotel. Bikin bulu kuduk merinding.
Suasana seram yang diperlihatkan sebuah hotel yang sudah tidak dipakai lagi, membuat takut pengguna situs media sosial Reddit.
Foto hotel tanpa pagar di pinggir jalan bebas hambatan di kota hantu Amboy, California tersebut diambil oleh pengguna Reddit srslytho saat sore hari.
Sepintas, hotel ini sudah terlihat seram. Banyak jendela pecah dan pintu hilang. Tapi yang paling seram adalah percikan darah yang terlihat sangat jelas dioleskan di dinding.
Suasana itu mengingatkan kita pada hotel-hotel yang biasa digunakan dalam film horor.
"Aku mengambil foto hotel tua di kota hantu Amboy, California. Kemudian aku melihat satu ruangan seperti memiliki percikan darah di dinding," ujar srslytho.
Foto itu mengundang berbagai komentar yang beragam. Ada yang mengatakan tempat itu memiliki cerita yang menyeramkan sekali. Tetap ada juga yang meragukan bahwa itu adalah darah.
"Jika itu darah, tanda tersebut terlalu gelap atau terlalu merah. Itu mungkin sup tomat atau darah palsu yang digunakan oleh artis atau pembuat film," kata seorang pengguna Reddit.
Kota Amboy terletak di gurun Mojave dan jalan bebas hambatan Route 66 yang membelah kota itu telah lama ditinggalkan sejak awal tahun 70-an, ketika Interstate 40 dibangun. Tak heran jika Amboy banyak disebut sebagai kota Hantu.
Beberapa film horor pernah mengambil Kota Amboy sebagai lokasi syuting. Termasuk Film Hitcher tahun 1998, Beneath The Dark tahun 2010 dan Live Evil tahun 2009.
Kota tersebut juga pernah dipakai untuk syuting video musik Enrique Iglesias yang berjudul Hero.
(Ism, Sumber: Metro.co.uk)

http://www.dream.co.id/news/ada-yang-menyeramkan-di-kamar-hotel-kota-hantu-ini-151211e.html

5 Kota di Indonesia dengan Udara Terdingin

5 Kota di Indonesia dengan Udara Terdingin

Berikut ini 5 kota di Indonesia yang memiliki udara terdingin.
Indonesia dikenal sebagai negara beriklim tropis dengan suhu dan penyinaran matahari yang stabil sepanjang tahun. Di samping itu, udara di Indonesia juga cenderung panas.
Meski begitu, ada beberapa kota di Indonesia yang justru memiliki udara dingin. Nah, berikut ini 5 kota di Indonesia yang memiliki udara terdingin dikutip dari Skyscanner.
1. Mulia, Puncak Jaya, Papua
Mulia merupakan kota pegunungan kecil yang terletak pada ketinggian 2.448 meter di atas permukaan laut.
Meski kecil, Mulia cukup ramai dengan kehadiran banyak kantor pemerintahan. Jalan-jalan juga sudah beraspal dan infrastruktur pendukung pun sudah memadai walau jumlahnya masih sedikit.
2. Berastagi, Karo, Sumatra Utara
Terletak di ketinggian 1.300 meter di atas permukaan laut, Berastagi memiliki udara yang cukup dingin. Diapit oleh Gunung Sibayah dan Gunung Sinabung, Berastagi memiliki pemandangan yang memikat, seperti Air Terjun Sikulikap.
3. Padang Panjang, Padang, Sumatera Barat
Terletak 650 hingga 950 meter di atas permukaan laut, Padang Panjang memiliki udara yang cukup dingin. Tiga gunung mengelilingi Padang Panjang, yaitu Gunung Marapi, Gunung Singgalang, dan Gunung Tandikat.
Tak heran jika Padang Panjang memiliki cuaca yang sejuk. Curah hujan di sini cukup tinggi dengan rata-rata 3.295 mm per tahun dan suhu udara terendah 21.8 derajat Celcius.
4. Ruteng, Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT)
Berlokasi di ketinggian 1.200 meter dari permukaan laut, Ruteng memiliki udara yang cukup dingin. Ruteng juga menjadi istimewa karena memiliki pemandangan seperti di Praha dengan bangunan yang bergaya Eropa.
Selain itu, Ruteng memiliki area persawahan yang masih lebar dan hijau serta pemandangan gunung yang indah.
5. Gayo Lues, Aceh
Sebagai kabupaten terisolasi di Aceh, Gayo Lues terletak di ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut. Gayo memiliki pesona yang luar biasa seperti jalur pendakian ke Gunung Leuser dan pemandian air panas di Puri Betung.
Selain itu, kabupaten ini merupakan penghasil sayur dan buah terbaik di Aceh. Namun, Gayo Lues paling dikenal sebagai penghasil Kopi Gayo yang telah mendunia. (Ism) 

http://www.dream.co.id/jejak/5-kota-di-indonesia-dengan-udara-terdingin-151211b.html

Eksotisme Lembah Baliem Bikin Turis Penasaran Datang ke Papua

Eksotisme Lembah Baliem Bikin Turis Penasaran Datang ke Papua

Lebih dari seribu orang rela menempuh jarak yang sangat jauh ke pedalaman Papua demi menyaksikan Festival Budaya Lembah Baliem yang digelar setiap tahun.
Keindahan Lembah Baliem menyimpan daya tarik tersendiri bagi wisatawan mancanegara. Lebih dari seribu orang rela menempuh jarak yang sangat jauh ke pedalaman Papua, demi menyaksikan Festival Budaya Lembah Baliem yang digelar setiap tahun.
"Festival Baliem ini cukup menyedot wisman, mereka pasti datang. Angkanya terus meningkat setelah diadakan festival ini. Padahal dulu kurang dari 1000 orang yang datang berkunjung," ungkap Edison Meliala, salah satu tour operator di Papua.
Festival yang menampilkan keunikan suku-suku yang ada di Jaya Wijaya ini rutin diselenggarakan setiap bulan Agustus.
"Biasanya kami selenggarakan sebelum ulang tahun kemerdekaan. Tanggal 9-11 Agustus," imbuhnya saat dijumpai di Jakarta Convention Center belum lama ini.
Diceritakan Edison, pada awalnya Festival Lembah Baliem ini bertujuan agar meredam perang suku yang kerap terjadi di Jaya Wijaya. Sehingga pemerintah berinisiatif mengalihkan kegiatan mereka pada ajang perlombaan.
"Kalau di Madura ada karapan sapi, kami punya karapan babi yang diadu kecepatan larinya," tuturnya.
Bagi masyarakat di sana, Babi memiliki peranan yang cukup penting. Bahkan selama ini perempuan memiliki hubungan yang lebih dekat dengan hewan bertubuh gempal itu dibandingkan dengan laki-laki.
Sehingga peserta festival pun banyak yang diikuti oleh perempuan asli sana. Bagi para calon pengunjung yang ingin menyaksikan langsung pada Agustus mendatang, Edison menjamin kelengkapan akomodasi yang terdapat di sana.
"Semua fasilitas seperti hotel dan transportasi saya kira sudah layak untuk menyambut kedatangan turis. Bahkan untuk kelas mewah sekalipun kami sudah punya," tandasnya.
Selain festival budaya, para pengunjung dapat mengeksplor Wamena melalui keindahan alamnya seperti Telaga Biru Malma, Pasir Putih Aikima, Goa Kontolilola dan jembatan gantung tradisional yang terletak di desa Asotipo Distrik Asotipo.
"Menantang sekali karena di bawahnya membentang sungai dan jembatan gantung itu masih dibuat menggunakan cara tradisional sepanjang 17 kilo," tutup Edison. (Ism) 

http://www.dream.co.id/jejak/eksotisme-lembah-baliem-bikin-turis-penasaran-datang-ke-papua-1512146.html